Minggu, 20 November 2011

LIMBAH MINYAK GORENG SEBAGAI SOLUSI BBM MASA DEPAN

         Minyak goreng merupakan suatu kebutuhan primer yang di butuhkan setiap rumah tangga yangtak bisa terlepaskan. tidak hanya dari rumah tangga biasa melainkan banyak sumber limbah  lainya. Misal limbah industri makanan baik dalam konteks besar maupun kecil  yang pastinya tidak  lepas dari limbah minyak goreng . Selain itu, sisa limbah minyak goreng merupakan masalah yang serius karenaminyak goreng bekas sangat berbahaya jika di gunakan kembali.Yang notabene limbah minyak goreng mengandung benzena yang bisa menyebabkan munculnya kanker karena senyawa ini mengandung di oksin yang masuk melalui sel-sel tubuh . Walaupun efek samping dari minyak goreng bekas ini akan nampak setelah beberapa tahun kemudian.
Setiap hari limbah yang dihasilkan berkisar 20 – 30 kg. Sifat fisik limbah tersebut berwarna cokelat kehitaman, terdapat partikel-partikel padat yang terlarut dalam minyak. Pengotor minyak goreng berasal dari pemanasan minyak yang berlebih dan bahan yang digoreng hancur/gosong dapat juga menjadi pengotor. Kualitas minyak tersebut akan cepat turun/menjadi jelek bila minyak yang digunakan tidak baik. Oleh karena itu, pengusaha sangat membutuhkan cara mengolah sisa minyak goreng sehingga dapat memanfaatkan minyak limbah tersebut dengan kualitas produksinya (hasil penggorengan tetap baik) serta dari segi hygienitas hasil produksi tetap tinggi .
Untuk mengurangi dampak negatif dari limbah minyak goreng bekas yang berasal dari rumah tangga maupun dari usaha lainya dapat dilakukan dengan menggunakan sistem penyaringan dengan memanfaatkan zeolit aktif sebagai absorben /penyaring, serta dalam proses penyaringan menggunakan pengurang tekanan udara agar proses penyaringan berjalan lebih efisien/cepat.
Tujuannya adalah diperolehnya efisiensi penggunaan minyak goreng (dapat menghemat sampai 20%, diperolehnya produk krupuk yang lebih bersih dan lebih hygienis, dapat membuat penyaring minyak goreng bekas menggunakan zeolit dengan pengurangan tekanan (vakum udara); dan mengetahui dan dapat menggunakan (mengoperasikan) penyaring minyak goreng bekas menggunakan zeolit dengan pengurangan tekanan (vakum udara).
 Apakah anda mengenal biodesel ? Biodiesel merupakan bahan bakar yang tersusun dari berbagai macam ester asam lemak yang dapat diproduksi dari minyak-minyak tumbuhan seperti minyak sawit (palm oil), minyak kelapa, minyak jarak pagar, dan minyak biji kapok randu. Nah bahan baku untuk pembuatan biodiesel ini berasal dari minyak goreng bekas pakai (minyak jelantah) atau WVO (waste vegetable oil) yang merupakan limbah yang dihasilkan dalam kehidupan sehari – hari. Setiaplimbah yang dihasilkan termasuk limbah minyak goreng harus dikelola dengan baik, untuk mencegah dampak negatif yang dapat ditimbulkan terhadap makhluk hidupdan lingkungan di sekitarnya. Dengan memanfaatkan kembali minyak goreng bekas (waste vegetable oil) menjadi bahan bakar dan ramah lingkungan, diharapkan dapat mencegah dampak negatif dari limbah minyak goreng.
Jangan heran ketika ada yang bicara, “Minyak bumi kita tinggal 30 tahun lagi , disebabkan  habisnya pasokan minyak bumi Indonesia diperkirakan tinggal menunggu waktu. Terlihat dari mulai menurunnya produksi minyak bumi Indonesia setelah mengalami masa keemasan pada 1977 yang menyentuh angka 1,7 juta barel per hari. Terus menurun menjadi 1,125 juta barel per hari tahun 2004. Belum lagi melihat kenaikan konsumsi minyak bumi dari 0,95 juta barel per hari tahun 2000, menjadi 1,0516 juta barel per hari tahun 2003 dan sedikit menurun menjadi 1,0362 juta barel per hari tahun 2004. Wah, besar pasak daripada tiang.
Begitupun dengan kebutuhan minyak solar sebagai salah satu komponen BBM terbesar pun mengalami kecendrungan yang sama. Konsumsinya meningkat 5% per tahun pada 2004 atau sejumlah 25 juta kiloliter. Padahal produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 75% atau sekitar 18,75 juta kiloliter. Nah disinilah permasalahan harus diperhatikan , permasalahan yang masih jauh waktunya tetapi jangan sampai kita luput untuk mengkajinya .

Biodesel merupakan suatu alternatif kedepan sebagai pengganti bahan bakar , yang notabeni biodesel ini dari segi apapun penemuan ini sangat menjanjikan untuk kedepannya .Hal ini dapat menjadi alternative sebagai pengganti solar yang sekarang harganya mencapai Rp 4.300/liter. Apalagi, solar yang berasal dari fosil habis suatu saat karena tidak bisa terbarukan..Sedangkan harga dari minyak jelantah hanya Rp. 1.000 /liter.

Dalam hasil tes uji coba pada pada kendaraan Izusu Elf menunjukkan adanya penghematan bahan bakar dari 1 liter untuk 6 kilometer menjadi 1 liter untuk 9 kilometer dengan menggunakan biodiesel dari minyak jelantah, demikian juga BBM perahu nelayan berkurang sekitar 20 persen apabila digunakan oleh para nelayan (Gatra 2006). Nah hal ini lah yang peru diperhatikan oleh pemerintah tentang penemua inovasi baru yang sangat menjanjikan dan sangat menguntukan dalam segi apapun untuk kedepanya .

Berikut kami cantumkan  alat – alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat biodesel per 1 liter :
1. Methanol 99% , 200 ml
2. Soda api (NaOH) , 4,5 gram
3. Minyak bekas (jelantah) 1 liter
4. Ember plastik
5. Gelas ukur
6. Panci
7. Kompor
8. Sarung tangan karet
9.Timbangan
10. Kain katun tipis untuk menyaring
11. Selang
12. Pompa udara aquarium

Proses pembuatan;
1. Membuat bahan pelarut (metoxida) dengan mencampurkan 200 ml methanol dan 4,5 gram NaOH hingga larut selama 15 menit.
2. Masukan metoxida ke dalam ember berisi 3 liter minyak jelantah dan aduk memakai sendok plastic selama 30 menit.
3. Biarkan selama 4 – 12 jam sampai terjadi pengendapan yang ditandai dengan dua lapisan berbeda warna, lapisan gelap berada dibawah disebut crude gliserin dan lapisan atas berwarna bening disebut crude BD.
4. Pisahkan crude biodiesel dari crude gliserin lalu masukan ke ember untuk dicuci dengan cara mencampirkan air bersih sebanyak 2 liter.
5. Pompakan udara melalui pompa udara aquarium dan biarkan beberapa saat sehingga muncul warna putih susu lalu pisahkan crude biodiesel yang berwarna kuning melalui selang.
6. Biodiesel yang bening dimasuksn ke panic lalu panaskan 100 derajad beberapa menit agar air dan sisa methanol bias menguap.
7. Didinginkan dan siap dipakai.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar